Thursday, 6 June 2024

Pengertian, Urgensi, dan ruang lingkup Psikologi Komunikasi

 

Pengertian Psikologi Komunikasi

Komunikasi merupakan bagian dalam interaksi kehidupan sehari-hari. Komunikasi adalah proses yang dilakukan oleh seseorang (komunikator) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan) (Hovland dkk, dalam Rakhmat, 2015). Menurut Tubbs dan Moss (2012), komunikasi melibatkan proses pemaknaan antara dua orang atau lebih. Sementara West dan Turner (2018) menjelaskan bahwa komunikasi ialah proses sosial yang melibatkan individu dalam menggunakan simbol guna melakukan interpretasi atas lingkungan. Dengan demikian, komunikasi adalah sesuatu aktivitas yang bersifat dinamis dan interaktif. Komunikasi bisa menggunakan simbol yang konkret (representasi objek) maupun abstrak (representasi ide).

Pada ranah ilmu psikologi, komunikasi dipelajari pada konteks kesadaran dan keperilakuan, baik pada komunikan maupun komunikator. Cabang psikologi yang secara khusus membahas tentang komunikasi ialah psikologi komunikasi (communication psychology).  Psikologi komunikasi adalah ilmu yang menguraikan, memprediksi, dan mengontrol kesadaran dan perilaku dalam konteks komunikasi (Miller, dalam Rakhmat, 2015). Psikologi komunikasi merupakan bagian dari psikologi sosial yang membahas bagaimana kedudukan komunikasi dalam perilaku manusia (Aronson, 2016; Branscombe & Baron, 2017). Pada dinamika komunikasi, orang-orang saling memberi dan menerima pesan. Proses yang resiprokal tersebut tidak bisa lepas dari etika yang melingkupi maupun media yang digunakan, baik langsung maupun tidak langsung. Komunikasi penting untuk dipelajari oleh semua orang dalam rangka mengembangkan berbagai keterampilan (skills), mulai dari presentasi diri, relasional, berpikir kritis, hingga kepemimpinan.

Elemen dasar dalam komunikasi meliputi pengirim dan penerima pesan, pesan itu sendiri, konteks sosial, media, gangguan yang mungkin terjadi, efek yang ditimbulkan, serta etika yang melingkupinya. Komunikasi ada yang mengacu pada model linier di mana komunikasi terjadi satu arah dari pengirim menuju penerima; serta ada mengacu pada model interaksional yang terjadi dua arah timbal balik antara pengirim-penerima. Berikut akan dibahas model interaksional (lihat Gambar 1.1.). Pengirim dan penerima pesan (source – receiver) merupakan dua individu yang saling berkirim pesan (messages). Sangat mungkin bagi keduanya untuk terlibat pertukaran posisi dari pengirim menjadi penerima dan dari penerima menjadi pengirim. Posisi ini tergantung dengan pesan apa yang sedang dibicarakan. Pesan dapat berwujud verbal maupun non verbal. Adapun media komunikasi atau yang kadang disebut sebagai saluran komunikasi (communication channels) merupakan jembatan pesan antara pengirim dan penerima pesan. Media ini bisa berupa bantuan teknologi, namun bisa juga tatap muka secara langsung. Saat berkomunikasi, kadang ada gangguan (noise) yang dapat mengubah kuantitas dan kualitas pesan. Misalnya, suara bising di balik telepon atau suara orang lain ketika sedang aktivitas belajar – mengajar. Hal yang tidak kalah penting adalah konteks sosial (social context). Konteks sosial menentukan apa dan bagaimana pemaknaan pada proses komunikasi.

Urgensi Komunikasi

Apa urgensi mengkaji komunikasi? Kajian komunikasi membantu seseorang untuk dapat melakukan komunikasi efektif. Komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang disampaikan komunikator sesuai dengan pemahaman komunikan. Goyer (dalam Tubbs & Moss, 2012) merumuskan komunikasi yang efektif dengan sebuah rumus sederhana (lihat Gambar 1.2). S adalah komunikator, sedangkan R adalah komunikan. Komunikasi yang bernilai 1 (efektif) menunjukkan bahwa ada keselarasan yang sempurna antara pemaknaan oleh komunikan dengan pemakanaan oleh komunkator.

Saat terjadi komunikasi, ada dimensi yang terlibat sekaligus yaitu fisik, psikologis, temporal, dan kultural. Komunikan dan komunikator ada secara fisik, meskipun tidak harus saling bertemu secara langsung. Komunikasi melibatkan interaksi dan menghasilkan efek secara psikologis. Komunikasi juga terkait waktu dan konteks kultural yang melingkupinya. Satu frasa bahkan satu kata dapat berbeda makna antara satu budaya dengan budaya yang lainnya. Ada beberapa prinsip dalam komunikasi yang urgen diketahui ketika ingin mengkaji psikologi komunikasi (DeVito, 2018).

1.    Komunikasi memiliki tujuan tertentu yang ingin diwujudkan (purposeful).

Tujuan komunikasi antara lain adalah untuk mempelajari kepribadian, membangun relasi, membantu orang lain, mempengaruhi orang lain, dan membangun pengalaman.

2.    Komunikasi merupakan pertukaran pesan verbal dan/atau pesan non verbal (transactional).

Kadang kita menjumpai antara pesan satu dengan pesan yang lain saling menguatkan, namun acapkali kita juga menjumpai yang kontraproduktif.

3.       Komunikasi merupakan proses penyesuaian antar individu yang terlibat dalam komunikasi (process of adjustment).

Artinya komunikasi mengandung transaksi yang disepakati oleh individu-individu yang berposisi sebagai komunikator komunikan.

4.    Komunikasi melibatkan dimensi konten/isi dan dimensi relasional (content and relationship dimensions).

Komunikasi tidak hanya menyangkut pesan apa yang dikirim dan diterima, tetapi juga dimensi relasional antara pengirim dan penerima (komunikator dan komunikan) yang membuat satu pesan yang sama memiliki interpretasi yang berbeda.

5.    Komunikasi membuka peluang adanya ambiguitas (ambiguous).

Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak selamanya maksud dan tujuan pengirim pesan dimaknai secara sama. Ambiguitas pesan ini bisa disengaja maupun tidak disengaja.

6.    Komunikasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh seseorang (inevitable).

Dalam kondisi diam pun, bahkan, ada efek yang mengiringinya. Diamnya seorang komunikator, dapat mengirim berbagai pemaknaan bagi seorang komunikan.

Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi

Apa saja ruang lingkup kajian dalam psikologi komunikasi? Psikologi komunikasi membahas tentang konsepkonsep pokok komunikasi dan aplikasi komunikasi pada berbagai level relasi. DeVito (2018) setidaknya membagi ruang lingkup psikologi komunikasi sebagai berikut:

1.    Jenis pesan dalam komunikasi. Jenis pesan dalam komunikasi meliputi pesan verbal dan pesan non verbal. Pesan verbal merupakan pesan yang menggunakan kata-kata, sementara pesan non verbal merupakan pesan dengan bahasa tubuh. Kedua jenis pesan ini saling terikat satu sama lain. Keduanya bisa saling menguatkan, namun bisa juga saling menegasikan.

2.    Dinamika intrapersonal. Dalam berkomunikasi dengan orang lain, terjadi proses mental di dalam diri individu. Dinamika intrapersonal menyoroti tentang kognisi, pembentukan konsep diri, persepsi, dan sikap.

3.    Dinamika komunikasi interpersonal. Komunikasi yang bersifat interpersonal melibatkan relasi yang dekat antara komunikator dan komunikan. Komunikasi interpersonal meliputi konteks komunikasi pertemanan, relasi romantis, dan keluarga.

4.    Dinamika komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok dapat terjadi pada kelompok kecil maupun organisasi seperti perusahaan dan instansi pemerintah. Pada komunikasi kelompok maupun organisasi kerja, kerap ditemukan konflik dan resolusi konflik.

5.    Dinamika komunikasi publik. Pada komunikasi publik, dikaji tentang bagaimana mempersiapkan dan menyampaikan pesan di depan umum, komunikasi yang informatif, maupun komunikasi yang persuasif.

Tubbs dan Moss (2012) menjelaskan bahwa ruang lingkup komunikasi meliputi komunikasi interpersonal, komunikasi wawancara, komunikasi kelompok kecil, komunikasi organisasional, komunikasi publik, komunikasi massa, serta komunikasi antarbudaya. Selaras dengan ruang lingkup yang disampaikan oleh Tubbs dan Moss (2012), West dan Turner (2018) menjelaskan ruang lingkup komunikasi adalah sebagai berikut:

1.    Komunikasi intrapersonal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri.

2.    Komunikasi interpersonal, yaitu komunikasi yang terjadi antara dua orang yang saling timbal balik.

3.    Komunikasi kelompok kecil, yaitu komunikasi yang terjadi pada kelompok dengan jumlah anggota yang kecil.

4.    Komunikasi organisasi, yaitu komunikasi yang berlangsung pada kelompok orang yang terstruktur dan bertujuan.

5.    Komunikasi publik, yaitu komunikasi antara komunikator dengan pendengar yang jumlahnya besar.

6.    Komunikasi massa, yaitu komunikasi komunikator kepada pendengar dengan jumlah yang besar dan terkadang menggunakan media.

7.    Komunikasi lintas budaya, yaitu komunikasi antara orang orang dengan latar belakang budaya yang berbeda.


No comments:

Post a Comment