MAKALAH
KUESIONER /
ANGKET
( Disusun untuk memenuhi Tugas
Akhir Mata Kuliah Appraisal Konseling )
Dosen Pembimbing : NURUL
QOMARIYAH, S.Pd M.Psi
Oleh :
Kelompok 3
Aminatus
Sholihah (2011143320150)
Diah Evi
Isnaeni (2011143320155)
Ernawati (2011143320159)
Izzatul
Muarifah (2011143320162)
M.
Huda Mustaqim (2011143320167)
Roupul
Ma’ali (2011143320178)
Siti Maulidiyah (2011143320182)
Wianto (2011143320188)
PROGRAM STUDI
BIMBINGAN DAN
KONSELING ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM ATTANWIR
BOJONEGORO
2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji bagi Allah SWT
yang telah memberikan kesehatan serta kemudahan bagi kami dalam menyelesaikan
tugas makalah Appraisal Konseling ini, Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabiyullah Muhammad SAW, keluarga sahabat,serta orang-orang
yang senantiasa istiqomah dalam mengikuti sunnah beliau.
Dalam
makalah ini kami akan menguraikan tentang Kuesioner / Angket sebagai
salah satu teknik pengumpulan data Non Tes. Ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan kepada Dosen Pembimbing mata
kuliah Appraisal Konseling, atas bimbingan yang telah diberikan sehingga dapat terselesaikannya
makalah ini. Ucapan terima kasih juga tak lupa kami haturkan kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses terciptanya makalah kami.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
mengharap kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan makalah kami. kami juga
berharap makalah ini dapat menjadi motivasi bagi kami khususnya dan pembaca umumnya untuk
mempelajari dan menyusun makalah yang membahas tentang teknik pengumpulan
data yang lebih baik dan
bermanfaat .Aamiinn...
Bojonegoro, April 2013
Penyusun,
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Halamanjudul................................................................................................. i
Kata pengantar
.............................................................................................. ii
Daftar
isi.................................................................................................................... iii
BAB
I Pendahuluan
A
LatarBelakang......................................................................................... ............ 1
B
Rumusan Masalah................................................................................... ............ 2
C
Tujuan
................................................................................................................. 2
BAB II Pembahasan
A Kuesioner ............................................................................................... 3
B Pengertian Kuesioner
............................................................................. 3
C Kelebihan dan keterbatasan teknik Angket ........................................... 5
D Jenis – jenis Angket
............................................................................... 5
E Langkah – langkah penyelenggaraan Angket
........................................ 7
BAB III
Penutup
A Kesimpulan
............................................................................................ 10
B Saran
...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
Asesmen
dalam bimbingan dan
konseling merupakan proses mengumpulkan menganalisis, dan
menginterpretasikan data tentang peserta didik dan lingkungannya. Pengumpulan
data sangat penting dilakukan untuk
dapat membantu para peserta didik agar dapat berkembang secara optimal. Setiap
peserta didik, aktif dan berkembang menurut polanya sendiri-sendiri karena
setiap mereka mempunyai perbedaan -perbedaan yang sangat pribadi yang disebut
sebagai individual defferences . Adanya
perbedaan-perbedaan tersebut merupakan tantangan untuk dimengerti. Siapa saja
yang perlu mengerti hal ini? Tentu saja
peserta didik itu sendiri, orang tua, guru, konselor, kepala sekolah dan sebagainya.
Untuk dapat menerima peserta didik (klien) sebagai
individu, diperlukan pengertian / pemahaman tentang peserta didik tersebut dan dunianya, di mana peserta didik merupakan
pribadi yang berinteraksi. Mengerti,
menghormati, dan menerima para peserta didik adalah juga merupakan tugas
seorang konselor (guru).
Pada
dasarnya teknik pengenalan dan pemahaman individu dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu: teknik tes dan teknik nontes. Pada Makalah ini, kami akan membahas
tentang teknik nontes sebagai teknik mengenal dan memahami individu.
Ada pun kegunaan teknik nontes ialah untuk mengumpulkan data yang tidak dapat dikumpulkan
dengan teknik tes, seperti kebiasaan belajar siswa baik di sekolah maupun di
rumah, keterangan orangtua dan lingkungannya mengenai diri siswa, dan lainnya. Teknik
nontes antara lain Ceklist,Observasi,Kuesioner,Interview (wawancara),dll. Dan dalam
makalah ini kami hanya akan membahas tentang
“ ANGKET (KUESIONER)”.
B RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi pokok permasalahan dalam
pembahasan makalah ini ialah :
1. Apakah pengertian
Angket (Kuesioner) itu ?
2. Apa saja kelebihan
dan kekurangan dalam penggunaan Angket ?
3. Apa saja jenis –
jenis Angket (Kuesioner) ?
4. Bagaimana
langkah-langkah penyelenggaraan Angket ?
C TUJUAN
Sesuai dengan pokok permasalahan
diatas, makalah ini memiliki tujuan
untuk :
1. Menjelaskan
pengertian Angket (Kuesioner).
2. Menjelaskan kelebihan
dan kekurangan dalam penggunaan Angket.
3. Menjelaskan jenis –
jenis Angket (Kuesioner).
4. Menjelaskan
langkah-langkah penyelenggaraan Angket.
BAB II
PEMBAHASAN
A ANGKET (KUESIONER)
Teknik pengumpul data
ini dapat juga dipandang sebagai “wawancara tertulis”, dengan beberapa
perbedaan. Pada angket, yang disebut juga kuesioner ( questionnaire), responden
dihubungi melalui daftar pertanyaan
tertulis. Teknik ini praktis dipakai untuk menjaring informasi atau keterangan bagi sejumlah besar responden
dalam waktu yang singkat.
Angket bersifat
kooperatif. Maksudnya, responden diharapkan bekerja sama untuk menyisihkan waktu dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan tertulis, sesuai
dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan. Karena itulah, perlu diusahakan adanya
motivasi yang kuat. Motivasi ini harus dapat mengarahkan perhatian, menimbulkan
simpati, keinginan bekerja sama (membantu), dan kesadaran akan pentingnya
jawaban yang jujur. Angket dapat mengungkap gejala-gejala yang tidak dapat
diperoleh dengan jalan observasi, misalnya seperti: harapan, pendapat, prasangka, sikap dan
sebagainya.
Sebagai teknik pengumpul
data, angket dibedakan berdasarkan: (1)
subyek atau responden, meliputi: angket langsung dan tidak langsung; (2)
menurut jenis pertanyaan, meliputi: pertanyaan terbuka, tertutup, fakta, dan
pendapat. (3) Dapat pula dibedakan
menurut bentuk isiannya, meliputi:
bentuk isian terbuka, isian singkat, jawaban tabuler, berskala, berderajat,
cek, kategorikal, pilihan benar-salah, dan jawaban ganda.
Adapun sasaran pengumpulan data dengan
teknik ini adalah siswa sebagai
sumber data langsung dan orang lain yang memberikan keterangan mengenai siswa,
sebagai sumber data tidak langsung.
B PENGERTIAN ANGKET
Angket atau kuesioner adalah
serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diajukan kepada responden
untuk memperoleh jawaban secara tertulis pula. Pertanyaan/pernyataan dalam angket tergantung pada maksud serta
tujuan yang ingin dicapai. Maksud dan
tujuan tersebut berpengaruh terhadap bentuk pertanyaan yang ada dalam angket
itu.
Pada umumnya di dalam
angket itu kita dapati dua bagian pokok, yaitu:
a.
Bagian yang mengandung data
identitas, dan
b.
Bagian yang mengandung
pertanyaan-pertanyaan yang ingin diperoleh jawabannya
Bagian yang mengandung data identitas merupakan bagian
yang mengandung data tentang keadaan diri orang atau anak yang diberi angket
tersebut, misalnya nama, tanggal lahir, jenis kelamin, bangsa, agama, dsb.
Bagian yang mengandung pertanyaan fakta atau opini ialah bagian yang mengandunng
pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan fakta atau opini.
Serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada responden
melalui angket dapat berupa: pertanyaan fakta, mencakup: umur, pendidikan,
agama, alamat, nama, kelas; pertanyaan tentang pendapat dan sikap, mencakup
perasaan dan sikap responden tentang sesuatu; pertanyaan tentang informasi, mencakup apa yang
diketahui oleh responden dan sejauh mana hal tersebut diketahuinya; dan
pertanyaan tentang persepsi diri, mencakup penilaian responden terhadap perilakunya sendiri dalam hubungannya
dengan orang lain.
Untuk keperluan di sekolah, angket disiapkan untuk membantu para konselor (guru) agar dapat memahami Klien (siswa) secara
lebih mendalam.
C KELEBIHAN DAN KETERBATASAN TEKNIK ANGKET
Angket
sebagai alat penilaian
terhadap sikap tingkah
laku, bakat, kemampuan,
minat anak, mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan angket
antara lain:
1.
Teknik angket lebih efisien
bila ditinjau dari pembiayaan dan jumlah responden karena dapat mengumpulkan data dalam jumlah
responden yang besar dalam waktu yang singkat.
2.
Dapat mengungkap data yang
memerlukan perkembangan dan pemikiran, dan bukan jawaban spontan. Setiap
jawaban dapat dipikirkan masak-masak terlebih dahulu, karena tidak terikat oleh
cepatnya waktu yang diberikan kepada
responden untuk menjawab pertanyaan
sebagaimana dalam wawancara.
3.
Dapat mengungkap keterangan
yang mungkin bersifat pribadi dan tidak
akan diberikan secara langsung. Dalam menjawab pertanyaan melalui angket,
responden dapat lebih leluasa karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental
hubungan antara peneliti dan responden.
4.
Data yang dikumpulkan dapat
lebih mudah dianalisis, karena pertanyaan yang diajukan kepada setiap responden
sama.
Sedangkan keterbatasan angket sebagai instrumen pengumpul data adalah sebagai
berikut :
1.
Tidak akan dapat menjaring
data yang sebenarnya jika petunjuk pengisian tidak jelas.
2.
Tidak dapat diketahui
dengan pasti bahwa responden sungguh-sungguh dalam mengisi angket. Sering
terjadi angket juga diisi oleh orang lain (bukan responden yang sebenarnya),
karena dilakukan tidak secara langsung
berhadapan muka antara peneliti dan responden.
3.
Tidak dapat ditambah
keterangan yang dapat diperoleh lewat observasi; dan
4.
angket diberikan terbatas
kepada orang yang melek huruf.
D JENIS-JENIS ANGKET
Ada berbagai macam angket. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu:
1.
Dilihat dari sumber
datanya, angket dapat dibedakan sebagai berikut.
a.
Angket langsung, yaitu
apabila angket tersebut langsung diberikan kepada orang yang dimintai pendapat
atau jawabannya atau responden yang
ingin diselidiki. Jadi, kita mendapatkan data dari sumber pertama (first
resource ), tanpa menggunakan perantara untuk memperoleh jawaban. Misalnya:
angket siswa.
b.
Angket tidak langsung,
yaitu apabila angket disampaikan kepada orang lain yang dimintai pendapat
tentang keadaan seseorang. Jenis angket ini membutuhkan perantara untuk
mendapatkan data sehingga jawaban yang diperoleh tidak dari sumber pertama
Misalnya: angket orangtua tentang anaknya, angket guru tentang siswanya, dan
lain-lain.
2.
Dilihat dari strukturnya,
angket dapat dibedakan sebagai berikut.
a.
Angket berstruktur, ialah
angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan beserta jawabannya yang jelas,
singkat, dan konkret
b.
Angket tidak berstruktur,
ialah angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki jawaban yang
bebas dan uraian yang panjang lebar dari responden.
3.
Berdasarkan jenis
pertanyaannya, angket dibedakan sebagai berikut.
a.
Pertanyaan terbuka (open
questions ), yaitu angket yang memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada responden untuk memberikan jawaban
atau tanggapannya. Biasanya jenis angket
ini digunakan apabila ingin mendapatkan opini. Contoh:: ”Menurut pendapat Anda, ciri-ciri kepribadian
manakah yang cocok sebagai profil ketua kelas?”
b.
Pertanyaan tertutup (closed
questions ), yaitu pertanyaan-pertanyaan yang membuat responden tinggal memilih jawaban yang telah
disediakan di dalamangket itu. Jadi, jawabannya terikat. Responden tidak dapat memberikan jawaban
secara bebas seperti yang mungkin
dikehendaki oleh responden.
Biasanya jika masalah yang hendak dicari jawabannya sudah
jelas maka orang akan menggunakan jenis angket ini. Contohnya: “Pernahkah Anda menjadi ketua kelas?”
a. Pernah b. Tidak pernah
c.
Kombinasi terbuka dan
tertutup (open and closed questionaire), yaitu jika jawabannya sudah
ditentukan, kemudian disusul pertanyaan terbuka.
Contoh: Pernahkah Anda
mendapat penjelasan tentang jenis-jenis gaya belajar? a. Pernah
b. Tidak pernah
Jika pernah, gaya belajar Anda sekarang termasuk gaya belajar
yang mana?
4.
Menurut bentuk jawabannya,
angket dibedakan sebagai berikut.
a.
Jawaban tabuler, yaitu
responden diminta menjawab dengan mengisi kolom-kolom pada tabel yang sudah
tersedia.
Contoh: Berikan
keterangan tentang orangtua/ wali
Tabel 4.7
Orangtua/ wali
|
Nama
|
Pekerjaan
|
Pendidikan
|
Agama
|
Ayah
|
|
|
|
|
Ibu
|
|
|
|
|
b.
Jawaban berskala, yaitu
jawaban terhadap pertanyaan disusun berjenjang di mana responden diminta
menyatakan pembenaran atau penolakan terhadap setiap pertanyaan sikap, sehingga
di peroleh gambaran tentang derajat kecakapan, keadaan sikap dan keadaan diri responden.
Contoh:
”Penguasaan berhitung dalam pelajaran matematika saya
adalah:”
Baik Cukup Kurang
c.
Jawaban dengan cek, yaitu
responden menjawab dengan cara memilih salah satu dari pilihan-pilihan yang
tersedia. Pertanyaan diurai dalam bentuk
daftar, dan tugas responden hanyalah membubuhkan tanda-tanda cek sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Jenis jawaban ini disebut juga dengan jawaban
pilihan ganda.
Contoh:
”Apakah alasan Anda masuk SMP?”
a)
untuk memperoleh pendidikan
yang lebih tinggi
b)
disuruh oleh orangtua
c)
disuruh oleh kakak/ saudara
d)
karena ajakan teman
e)
untuk memperoleh pekerjaan
f)
atas nasihat guru
g)
tidak tahu.
h)
……………..
d.
Jawaban kategorikal, yaitu
responden diminta memilih satu diantara dua pilihan yang tersedia. Dapat juga
dikatakan bahwa jawaban kategorikal ini bentuk jawaban benar-salah.
Contoh:
“Apakah Anda mengikuti les?”
Ya Tidak
“Orangtua saya sangat memperha tikan kebutuhan belajar saya”
Benar Salah
E LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN ANGKET
Didalam menyelenggarakan
pengumpulan data dengan angket terdapat
tiga tahap yang lazim ditempuh, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan
analisis hasil. Tahap pertama, persiapan
penyusunan angket meliputi langkah: memerinci variabel-variabel yang akan
diukur, menetapkan model jawaban, dan
menyusun angket. Tahap kedua, pelaksanaan, meliputi: menyiapkan format angket
dan lembar jawaban jika diperlukan, melancarkan angket kepada sejumlah banyak responden yang dituju, dan membacakan
petunjuk pengisian. Tahap ketiga, analisis hasil, meliputi: memberikan kode pada pertanyaan-pertanyaan tertentu jika
akan dianalisis lebih lanjut atau lebih dikenal dengan penyekoran jawaban, pengelompokkan setiap variabel, serta kesimpulan dan penginterpretasian.
Selanjutnya diuraikan tahap-tahap
penyelenggaraan angket satu persatu.
1. Tahap persiapan
Langkah pertama yang dilakukan dalam
penyusunan angket ialah merinci atau
menjabarkan variabel-variabel yang akan diukur. Contohnya dalam angket siswa
variabel-variabelnya meliputi: riwayat pendidikan atau sekolah,
harapan-harapan, cita-cita, kebiasaan belajar, hobi, aktivitas di luar sekolah
atau keorganisasian,
keadaan keluarga, dan lingkungan tempat tinggal.
Langkah kedua menetapkan model jawaban, yang ditentukan
oleh bentuk jawaban yang dikehendaki dari variabel angket tertentu. Seperti
jawaban uraian singkat, jawaban
kategorikal, jawaban berskala, jawaban tabuler, jawaban dengan cek atau pilihan
ganda. Pada tahap ini perlu
dipertimbangkan juga kelebihan dan kelemahan masing-masing model jawaban.
Langkah
menyusun angket ; yang perlu memperhatikan komponen-komponen: pengantar, petunjuk pengisian, butir-butir
pertanyaan, dan penutup.
1) Pengantar
Maksud utama dari pengantar ialah mengadakan pendekatan
terhadap responden agar bersedia memberikan keterangan yang dibutuhkan. Dengan
demikian, pengantar perlu dirumuskan dengan baik, yang memuat tentang: tujuan angket secara
jelas dan diplomatis serta harapan kerjasama, dan menunjukkan ketegasan tentang
jaminan kerahasiaan informasi yang diberikan siswa.
2) Petunjuk pengisian
Petunjuk pengisian angket harus dirancang dengan baik dan
jelas sebab akan mempermudah responden dalam mengisi setiap butir pertanyaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam petunjuk angket adalah: petunjuk
pengisian angket hendaknya dirumuskan dengan bahasa yang sederhana, singkat dan mudah dimengerti,
petunjuk memuat tentang cara mengisi
angket, misal: jawaban dengan melingkari, memberi tanda silang, memberi tanda cek, diisi dengan jawaban bebas atau
isian singkat, dan dimana mengisinya.
3) Penyusunan butir
pertanyaan
Beberapa petunjuk
yang harus diperhatikan dalam menyusun butir pertanyaan adalah susunan kalimat
hendaknya sederhana dan jelas, gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti ganda,
pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan responden, hindarkan kata-kat
a yang bersifat sugestif, pertanyaan jangan bersifat memaksa untuk
dijawab, pertanyaan jangan menuntut
siswa/ responden untuk berpikir terlalu berat,
gunakan kata-kata yang netral,
hindarkan kata-kata yang tidak berguna atau tidak perlu.
4) Penutup
Bagian ini berisi ucapan terima kasih kepada responden atau
siswa karena dedikasinya dalam bekerjasama untuk kepentingan bimbingan.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini kita mempersiapkan
instrumen angket beserta lembar jawaban yang diperlukan. Kemudian membagikan instrumen
tersebut untuk diisi klien (siswa) / responden. Selanjutnya kita
membacakan petunjuk pengisiannya dan
mengecek jumlah siswa/responden yang sudah mengembalikan angket dan lembar
jawabannya.
3. Tahap Analisis Hasil
Pada tahap ini terlebih dahulu dilakukan
penyekoran terhadap jawaban responden. Penyekoran ini dibedakan atas penyekoran
terhadap pertanyaan- pertanyaan
tertutup atau berstruktur dengan model jawaban yang sudah tersedia dan
terbatas, serta penyekoran terhadap pertanyaan-pertanyaan terbuka atau tidak berstruktur
yang memerlukan jawaban uraian bebas. Kemudian, mengelompokkan jawaban
responden atas variabel-variabel yang
diukur. Selanjutnya, akan diperoleh gambaran menyeluruh tentang responden. Adapun untuk keperluan penginterpretasian
data hasil analisis angket ini harus
pula dikaitkan dengan hasil analisis
data dengan teknik lain, misalnya: teknik observasi, wawancara, dsb.
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Angket
atau kuesioner merupakan teknik yang praktis dipakai untuk menjaring
informasi/ keterangan dari sejumlah besar
responden dalam waktu yang singkat. Pada umumnya di dalam angket terdapat dua
bagian pokok, yaitu bagian yang mengandung data identitas dan bagian yang
mengandung pertanyaan-pertanyaan yang ingin diperoleh jawabannya.
Dilihat dari
sumber datanya angket dibedakan menjadi angket langsung dan angket tidak
langsung. Dilihat daristrukturnya angket terbagi menjadi angket berstruktur
dan angket tidak berstruktur.
Berdasarkan jenis pertanyaannya, angket dibedakan menjadi pertanyaan terbuka,
pertanyaan tertutup, kombinasi terbuka dan tertutup. Menurut bentuk jawabannya,
angket terbagi menjadi jawaban tabuler, jawaban berskala, jawaban dengan cek,
dan jawaban kategorikal.
Didalam
menyelenggarakan pengumpulan data dengan
angket terdapat tiga tahap yang lazim ditempuh, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan,
dan analisis hasil.
B SARAN
1. Pembaca
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan untuk para pembaca dalam pengetahuan tentang tekhnik nontes
dengan metode sosiometri.
2. Penulis
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa belum seutuhnya sempurna.
Oleh karena itu diharapkan bagi para pembaca
untuk memberikan saran agar dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, sutoyo.2009.Pemahaman
Individu.Rosda: Semarang
Gantina.2011.Assesment non
tes BK komrehensif.Jakarta:Indeks
Sonasih,
Dewi N.W. dkk.
1999. Tehnik dan
Alat Evaluasi Pendidikan
Non Tes. Universitas Ibnu
Khlodun : Bogor
Walgito, B. 2004. Bimbingan dan
Konseling di Sekolah . Yogyakarta: Andi.
Simon, Irene Maya. Teknik Non Tes Untuk
Memahami Peserta Didik. pdf
Disnawati,Hermina. Makalah ; Instrumen
Penilaian dengan Teknik Non Tes. Pdf
http://andinurdiansah.blogspot.com/2010/09/instrumen-non-tes.html
No comments:
Post a Comment